DISCLAIMER

“Berinvestasi di pasar saham akan menyikapi hubungan Anda yang sebenarnya dengan uang. Ini adalah Guru yang keras, dingin, lincah dan kejam dari Karakter manusia. Setiap Ketamakan yang anda tunjukan, dengan cepat akan dikoreksi oleh kerugian dalam pasar. Setiap keraguan dengan cepat akan dihancurkan oleh Hilangnya kesempatan. Setiap kesalahan dalam penilaian akan dengan cepat diperbesar kerugian. Disiplin dan kemampuan memprediksi merupakan kunci permainan ini” (Peter Spann)

Segala tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hati'lah karena berinvestasi di Pasar Saham mengandung Resiko Kerugian.

Live Indeks


Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Senin, 20 Juli 2009

DOW THEORY (DASAR TEHNIKAL ANALISIS) :

Pelajaran yang paling mendasar dalam Tehnikal Analis (TA) adalah “DOW THEORY”, dengan cukup mengenai theory ini saja Peluang untung dan rugi seorang trader sudah bisa diperkirakan dengan jelas, bahkan jelas sekali.
Apakah DOW THEORY itu, apakah suatu pelajaran yang MATEMATIC yang serba sulit dan menggunakan rumus2 tertentu?

“Dow’s ideas were expanded upon by William Hamilton and later published in coherent form by Robert Rhea, becoming what is referred to as Dow Theory.
From his observations of the behaviour of the averages, Dow/Hamilton/Rhea defined some rules for determining when we have upward trending (Bull) market or a downward trending (Bear) market that are accepted as being as valid now as they were 100 years ago. I’m not going to go into any detail about the history of Dow, Hamilton and Rhea, or provide a complete coverage of the theory, rather focus on applying the techniques to determining the trend direction of a security.”

Sejarah singkat DOW THEORY adalah :
Ditemukan lebih dari 100 tahun oleh William Hamilton, dan kemudian di publish oleh Robert Rhea.

Intinya DOW Teory adalah menarik garis trend, yang terdiri dari
a. Garis Trend Up (Bull Market).
b. Garis Down Trend (Bear Market).

Contoh cara Garis Up Trend (sekaligus merupakan support line):

Contoh cara Garis Down Trend (sekaligus merupakan resist line) :

Cukup simple bukan ?
DOW THEORY pada hakekatnya untuk melihat dengan jelas kondisi market sedang bearish or bullish.

Saya kasih contoh beberapa orang yang sukses memakai teory ini :
1. Teman’nya shark trader sekarang istirahat dulu (tidak trading), beberapa bulan kemarin dia trading full power dan full margin, cuannya sekarang dia lagi menikmati apartemen hasil dari cuan saham.
Shark trader bertanya kenapa tidak main lagi, dia bilang buat apa bikin kaya Bandar? He3.
2. Seorang teman dari YM, dia beli BUMI di 7000 dan Cut Loss di 5000, saking sakit hati, dia berhenti main saham (memandang MARKET SEDANG BEARSIH BERAT).
Ketika Harga BUMI di 385, dia masuk di harga 395, dengan full power dan bahkan dia jual mobil’nya, akhirnya dia jual di 800, sekarang dia bisa membeli rumah dan INOVA baru.
3. Seorang teman di Jakarta, dia beli BUMI di 500, tidak melihat monitor, karena dia tau market akan BULLISH, dan dia jual BUMI di harga 2000, setelah harga 2300 tidak kuat lagi. (wow….).
4. Seorang teman di Pontianak, beli BUMI di 800, terakhir jual di sekitar harga 2200-1860, seletalah melihat BUMI mulai konsolidasi.

Inilah kesaktiannya, kalau kita bisa melihat TREND apakah BULLISH or BEARISH, cukup dengan menarik garis TREND jangka panjang.

Selanjutnya nanti saya akan uraikan “Garis Trend” juga ada yang jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
(To be continue….)
Mudah2an sedikit uraian ini membantu buat new bie, mohon maaf apabila dalam penyampaiannya ada kata2 yang kurang baik atau kurang berkenan.