DISCLAIMER

“Berinvestasi di pasar saham akan menyikapi hubungan Anda yang sebenarnya dengan uang. Ini adalah Guru yang keras, dingin, lincah dan kejam dari Karakter manusia. Setiap Ketamakan yang anda tunjukan, dengan cepat akan dikoreksi oleh kerugian dalam pasar. Setiap keraguan dengan cepat akan dihancurkan oleh Hilangnya kesempatan. Setiap kesalahan dalam penilaian akan dengan cepat diperbesar kerugian. Disiplin dan kemampuan memprediksi merupakan kunci permainan ini” (Peter Spann)

Segala tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hati'lah karena berinvestasi di Pasar Saham mengandung Resiko Kerugian.

Live Indeks


Live World Indices are Powered by Forexpros - The Leading Financial Portal.

Minggu, 14 Maret 2010

Indonesia : Higher Rating = Lower Risk Premium.

Salam Winner,
Jumat, 12/03/2010 17:05 WIB
S&P Naikkan Peringkat Utang Luar Negeri RI
Angga Aliya ZRF - detikFinance

Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) menaikkan peringkat utang pemerintah. Peringkat utang dengan mata uang asing (long-term foreign currency rating) Indonesia menjadi BB dari semula BB- dan peringkat utang dengan mata uang rupiah (long-term local currency) tetap di BB+. Outlook untuk kedua rating ini ditetapkan positif.

Seperti dikutip detikFinance dari situs Bank Indonesia (BI), Jumat (12/3/2010), dengan peningkatan rating ini, Indonesia tinggal 2 notch lagi menuju investment grade, dan outlook positif menunjukkan bahwa besar kemungkinan Indonesia untuk memperoleh peningkatan rating lagi dalam 1 tahun ke depan.

Mingkin Para Pembaca ada sebagian yang belum mengerti dengan Peringkat utang tersebut, maka saya sedikit mencoba untuk menjelaskannya secara sederhana :

Setiap Perusahaan terbuka bahkan Negara, berkewajiban untuk diberikan tingkat rating oleh Badan yang berwenang, dimana Tingkat Perating di Indonesia dilakukan oleh Pefindo.
Sedangkan untuk Level dunia, ada 3 Lembaga pemeringkat internasional yang paling diperhatikan oleh seluruh ekononom dunia, yaitu :
1. Moody's,
2. S&P,
3. Fitch.

Pada beberapa waktu yang lalu, Indonesia telah di up grade rating oleh Moody's, Kini Indonesia di upgrade lagi oleh S&P.
Up Grade rating tersebut adalah meruapakan berita positif, dan membuktikan perekonomoian Indonesia semakin baik dari waktu ke waktu.

Berikut Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang diakui oleh BI sesuai SE tersebut:

1. Moody's
Peringkat Jangka Pendek: P-1; P-2; P-3; NP
Peringkat Jangka Menengah dan Panjang: Aaa; Aa1; Aa2; Aa3; A1; A2; A3; Baa1; Baa2; Baa3; Ba1; Ba2; Ba3; B1; B2; B3; Caa1; Caa2; Caa3; Ca; C

2. Standard and Poor's
Peringkat Jangka Pendek: A-1; A-2; A-3; B; B-1; B-2; B-3; C; D
Peringkat Jangka Menengah dan Panjang: AAA; AA+; AA; AA-; BBB+; BBB; BBB-; BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC+; CCC; CCC-; CC; C; D.

3. Fitch Ratings
Peringkat Jangka Pendek: F1+; F1; F2; F3; B; C; D
Peringkat Jangka Menengah dan Panjang: AAA; AA+; AA; AA-; A+; A; A-; BBB+; BBB; BBB-; BB+; BB; BB-; B+; B; B-; CCC; CC; C; RD; D

4. PT Pemeringkat Efek Infonesia (Pefindo)
Peringkat Jangka Pendek: idA1; idA2; idA3; idA4; idB; idC; idSD; idD
Peringkat Jangka Menengah dan Panjang: idAAA; idAA+; idAA; idAA-; idBBB+; idBBB; idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB+; idB; idB-; idCCC; idSD; idD

5. PT Moody's Indonesia
Peringkat Jangka Pendek: ID-1; ID-2; ID-3; ID-4
Peringkat Jangka Menengah dan Panjang: Aaa.id; Aa1.id; Aa2.id; Aa3.id; A1.id; A2.id; A3.id; Baa1.id; Baa2.id; Baa3.id; Ba1.id;
Ba2.id; Ba3.id; B1.id; B2.id; B3.id; Caa1.id; Caa2.id; Caa3.id; Ca.id; C.id

6. PT Fitch Ratings Indonesia
Peringkat Jangka Pendek: F1+(idn); F1(idn); F2(idn); F3(idn); B(idn); C(idn); D(idn)
Peringkat Jangka Menengah dan Panjang: AAA(idn); AA+(idn); AA(idn); AA-(idn); A+(idn); A(idn); A-(idn); BBB+(idn); BBB(idn); BBB-(idn); BB+(idn); BB(idn); BB-(idn); B+(idn); B(idn); B-(idn); CCC(idn); CC(idn); C(idn); DDD(idn); DD(idn); D(idn); E.

Lembaga Pemeringkat dan Peringkat Investasi Minimum (Investment Grade) Dalam Rangka Menggolongkan Surat Berharga yang Dimiliki Bank dalam Kategori Kualifikasi (Qualifying) atau Dinilai Lancar, peringkat investasi minimumnya:

Moody’s P-3 Surat Berharga Jangka Pendek) dan Baa3 (Surat Berharga Jangka Menengah dan Jangka Panjang)
Standard and Poor’s: A-3 dan BBB
Fitch Ratings: F3 dan BBB-
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo: idA4 dan idBBB
PT. Moody’s Indonesia: ID-3 dan Baa3.id
PT. Fitch Ratings Indonesia: F3(idn) dan BBB- (idn)

Lembaga Pemeringkat dan Peringkat Minimum Dalam Rangka Menggolongkan Surat Berharga yang Dimiliki Bank yang Dinilai Kurang Lancar, peringkat minimumnya:

Moody’s: NP (Surat Berharga Jangka Pendek) dan Ba1 (Surat Berharga Jangka Menengah dan Panjang)
Standard and Poor's: B dan BB+
Fitch Ratings: B dan BB+
PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): idB dan idBB+
PT. Moody's Indonesia: ID-4 dan Ba1.id
PT. Fitch Ratings Indonesia B: (idn) dan BB+ (idn).

Beberapa Komentar :
Ekonom dari Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menyebutkan keputusan kenaikan rating utang valas Indonesia oleh S&P tersebut cukup mengejutkan pelaku pasar.
"Kami semua kaget, karena kami berpikir dia [S&P] tidak akan menaikkan rating sebelum masalah Century selesai. Mungkin mereka [S&P] berpikir dengan selesainya Pansus Century itu, masalah ini sudah relatif selesai," katanya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono menilai kenaikan peringkat utang dari S&P itu sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.
Dia berharap fundamental makroekonomi yang terjaga bisa menyokong pertumbuhan ekonomi lebih baik dalam 1 tahun mendatang.
"Sehingga momentum positif dapat terus terjaga untuk peningkatan rating selanjutnya terkait dengan upaya mencapai target investment grade," tambahnya.

Kesimpulan :
1. Semakin Tinggi Peringkat rating, semakin rendah resiko terhadap Investor (Higher Rating= Lower Risk Premium).

2. Dengan upgraded Indonesia's Investment grade dari BB- menjadi BB, adalah merupakan kaca mata dunia terhadap prospek Ekonomi Indonesia yang semakin membaik.

Uraian diatas sedikit memberikan gambaran tentang Macro Indonesia, karena keberhasilan Trader ataupun Investor minimal harus mengikuti 4 faktor, walaupun hanya sekilas, yaitu :
1. Macro Ekonomi (baik Indonesia, maupun Global).
2. Faktor Politik dalam negeri dan luar negeri.
3. Factor Fundamental Perusahaan (FA).
3. Factor Tehnical Analisys (TA).


IHSG Ditutup pada level 2666.511, turun 10.011 poin, (-0.37%), dengan Value 4.1 Trilyun, Asing Net buy 58.3 Milyard.
Saham2 yang naik adalah : PGAS, BHIT, BIPI, KLBF, ENRG, SDRA, BNBR, ITMG.
Saham2 yang turun adalah : TLKM, ELTY, DOID, ASII, BMRI, LPKR, UNTR, ADRO.

IHSG :
Stochastic sangat jenuh beli.
MACD up trend, sehingga koreksi dianggap wajar.
Candle mendekati MA5, mudah2an tidak tembus MA5 di 2659
belum tembus 2689, sehingga membuka peluang untuk menciptakan doble top.
S : 2647... 2626, R : 2689.

BUMI :
Berhasil menutup gap di 2475-2525.
MA5 akan memotong MA50, sedangkan MA 20 dibawah MA5.
Stochastic jenuh beli.
MACD up trend, Histogram mulai menurun,
Bila sanggup menembus 2550,, indikasi bagus buat BUMI.
S : 2475, R : 2550-2600

KLBF :
Saham ini strong Bullish dimana close >MA5>MA20>MA50.
berhasil membentuk angka tertinggi baru.
membentuk dan break pola ascending triangle.
S : 1690/1700, R : 1750... 1800. Target 1820-1850.

BBRI :
MA-5 golden cross MA20.
Saham banking ini belum naik dibandingkan dengan BBCA dan BMRI.
Risk < Reward.
Tembus 7500, berarti break out from pattern ascending triangle.
S : 7400, R : 7700.

SMRA :
Harus bisa tembus titik tertinggi di 780,
sesuai dengan pola rounding bottom, target menuju 850-860.
S : 750. R : 800.. 850/860

Berikut table support dan Resistent :