Senin, 02 Desember 2013

Neraca Perdagangan RI surplus, sehingga ditanggapi positif oleh IHSG naik 1,5% :

Salam Winner,

 IHSG ditutup pada level 4321.977, naik 65.541 points (+1.54%), dengan total value transaksi sebesar 4.6 trilyuns dimana asing net buy sebesar 55 milyards rupiah.

Dow.........16009  -77.6  -0.48%
Nasdaq......4045  -14.6  -0.36%
S&P 500.....1801  -4.9    -0.27%

FTSE..........6595  -55.2  -0.83%
DAX...........9402  -3.3    -0.04%
CAC...........4285  -9.4    -0.22%

Nikkei......15665  -6.8    -0.04%
HSI..........24038 +157.3+0.66%
Shanghai...2207  -13.3  -0.59%
Kospi.........2031  -14.1  -0.69%
ST Times...3189 +12.4  +0.39%
PSE...........6223 +14.6  +0.23%

Indo10Yr. 8.757% -0.029  -0.33%
US10Yr.....2.80% +0.06  +2.19%

VIX...........14.23  +0.53  +3.87%

USD Index80.89  +0.21  +0.26%
Como Indx.274.75-0.22    -0.08%
DJUSCL......133.90+1.72  +1.30%
(Dow Jones US Coal Index)

IndoCDS.....230  -6.35      -2.69%
(5-yr INOCD5)

Oil.........93.86    +1.14    +1.23%
Gold....1219.10  -34.25    -2.73%

IDR......11770 -195 -1.63%(blmbrg)
Kurs Tengah BI  11946 vs 11977
Euro.....1.3541-0.005  -0.37%

TLKM..36.50 -0.04 -0.11% Rp2148
BumiPlc...222.75 +7.25  +3.36%
EIDO........23.11  +0      +0.00%

Timah......22490  -210    -0.93%           
Nickel......13460  +25    +0.19% 
Coal.........82.80  +0.20  +0.24%
CPO........2642 -11  -0.41% $823
Corn.........424.50  +0.00  +0.00%
SoybeanOil.40.60  +0.14  +0.35%
Wheat.........661.75-7.00  -1.05%

Berikut Tabel Market Detailnya:


Sektor yang naik/turun:


50 Saham top value yang naik/turun:


Saham-saham Kompas-100 yang naik/turun :


Saham-saham yang asing net buy :


Saham-saham yang asing net sell :



Berikut tabel entry, stop dan target harga :
Keterangan :
Warna Hijau : adalah saham-saham yang break out (Buat trader Buy High Sell Higher).
Warna biru : adalah saham-saham yang bullish dan berpeluang untuk break out.
Warna putih : adalah saham-saham yang masih bearish namun berpotensi naik.
Trade Signal : Ini sinyal2 yang dihasilkan pada saat explorasi.
Strenght : Berhubungan dengan kondisi trend. Semakin besar posisinya artinya semakin bullish. (Max 100 minimal -100), Penulis kadang tidak menimbulkan kolom strenght, bila saham pilihannya terlalu banyak, karena Penulis sudah pilihkan dengan saham yang berwarna hijau, biru dan putih.
VChg : adalah perubahan volume terhadap hari sebelumnya, semakin besar perubahan vol ume'nya, berarti semakin bagus.
Chg : adalah perubahan harga close terhadap harga close sebelumnya.:
W/B : White and Black. Ini menghitung body candle. Bila -4 artinya 4 hari berturut-turut candlenya hitam (Close < Open).
G/R : Green / Red. Bila positif artinya Close hari ini lebih tinggi dibanding close sebelumnya (Close>Close-1).
Entry : Bila sinyal buy maka entry ini harga beli,bila sinyal jual entry ini harga jual (Saat ini Penulis hanya menerbitkan yang berisi signal beli saja).
 Confirm price : adalah level harga tsb, maka confirm naik.
Stop : Bila telah membeli, namun harga turun maka ini adalah stoploss
Target : adalah Target harga bila melakukan pembelian / penjualan. Mudah-mudahan tabel ini bermanfaat, namun jangan lupa untuk tetap disiplin.



Tips trading buat hari ini, Selasa tanggal 3 Desember 2013 :
  1. Kemarin keluar data inflasi dan Nerasa perdangan dan direspon positif oleh market sehingga IHSG naik lumayan tinggi sebesar 1.5%, karena ternyata neraca perdagangan kita diluar dugaan ternyata surplus (export lebih besar daripada import).
  2. Dampak dari Neraca perdagangan surplus, maka Rupiah langsung menguat sekitar 200, sehingga nilai tukar terhadap usd sekitar 11790-11.800.
  3. EIDO sendiri dibuka langsung naik 2.4%, namun close ternyata kembali lagi menjadi datar alias naik 0%.
  4. Angka inflasi dan neraca export yang bagus saat ini diimbangi oleh penguatan rupiah adalah cukup bagus, asal jangan sampai pemerintah menaikan BI-rate lagi, tentu akan menghancurkan market seperti pada bulan Nevember 2013 yang menyebabkan IHSG turun hingga 5%, dampak dari kenaikan BI-rate tsb.
  5. Secara TA, IHSG kembali lagi kejalur yang benar yaitu tembus diatas 4284, sehingga berpeluang naik kembali hingga level 4400, dan jika tidak ada gangguan lagi, maka besar kemungkinan IHSG akan window dressing hingga  level 4600.
  6. Saat ini banyak sekali saham yang stochastic golden cross pada area jenuh jual, sehingga jika asing tidak agresif net sell, dan global mendukung, maka IHSG sangat berpeluang naik hingga akhir desember hingga 4600, Namun tetap waspadai jika IHSG turun kembali dibawah 4250, berarti masih ada yang tidak benar dengan perekonomian Indonesia.
  7. Kemarin saham BBRI, BBNI dan BBCA naik, sedangkan saham BMRI hanya mampu Open = Close.
  8. Sektor properti kemarin memimpin kenaikan IHSG, terutama saham CTRA, ASRI, KIJA, BSDE, dan saham kontruksi juga hampir naik semua, yaitu WIKA, ADHI, PTPP, WSKT.
  9. Seperti biasa, saat saham porperti dan banking bergerak, saham mining suka tertinggal, namun saham BUMI kemarin menguat cukup signifikan 8.6%. karena saham ini sangat jenuh jual.
  10. Masih inget saham ASRI ketika saya posting diblog ini 2 hari yang lalu, harganya masih 455-470, dan kini ASRI sudah naik menjadi 530 dalam kurun waktu 2 hari.
  11. Berikut data Inflasi bulan November 2013 : Nov CPI:
    +0.12% MoM (consensus: +0.17% MoM)
    + 8.37% YoY (consensus +8.45% YoY)
  12. Berikut data neraca perdagangan Nov 2013 :  Export: +2.6% YoY (consensus -2.6% YoY) prior -6.9% YoY
    Import: -8.9% YoY (consensus -8.5% YoY) prior +0.8% YoY
     Trade: +USD 42mn (consensus –USD 775mn) prior –USD 657mn
Happy trading and always be dicipline..

Berikut beberapa berita penting dari ipotnews :

Untuk Ketiga Kalinya Di 2013, Neraca Perdagangan RI Catat Surplus :

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan di tengah kondisi perekonomian yang cukup berat dalam dua tahun belakang akibat pelemahan ekonomi dunia, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus untuk ketiga kalinya di tahun ini.

Kepala BPS, Suryamin, mengatakan kinerja ekspor RI pada November 2013 sebesar US$15,72 miliar atau naik 2,59% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu (yoy). Ekspor secara kumulatif (Januari-Oktober) 2013 sebesar US$149,66 miliar atau turun 5,46% (yoy).

Sementara itu, untuk impor pada November 2013 mencapai US$15,67 miliar atau turun 8,90% dibanding bulan yang sama tahun lalu (yoy). Secara kumulatif (Januari-Okotber) 2013 impor mencapai US$156,02 miliar atau turun 1,98% (yoy).

"Dengan demikian neraca perdagangan Oktober 2013 ini terjadi surplus 42,4 juta dolar AS karena ekspor 15,72 miliar dolar AS dan impor 15,67 miliar dolar. Ini adalah surplus ketiga kalinya di 2013 ini ya. Walaupun surplus kecil, tapi ini di kondisi tahun yang cukup berat," kata Suryamin dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (2//12).

Dia memaparkan, surplus sebelumnya yang terjadi di tahun ini pertama pada bulan Maret 2013 lalu yang mencatat sebesar US4304,9 juta dan surplus untuk kedua kalinya pada bulan Agustus 2013 lalu sebesar US$71,6 juta. "Dan surplus ketiga kalinya di Oktober sebesar 42,4 juta dolar. Neraca volume perdagangan Oktober 2012 surplus 44,79 juta ton. Dengan ekspor 56,88 juta tondan impor 12,09 juta ton," ujarnya.

Namun secara kumulatif, lanjutnya, neraca perdagangan secara kumulatif (Januari-Oktober) 2013 masih mengalami defisit sebesar US$6,36 miliar. "Jadi sudah ada sedikit kemajuan secara bulanan telah mengalami surplus, karena kalau lihat dua-tiga bulan ke belakang sempat terjadi surplus, kemudian defisit lagi, dan Oktober kembali surplus," tandasrnya.


Empat Bulan Lagi Defisit Transaksi Berjalan Bisa Picu Krisis :

Tanpa adanya kebijakan jangka pendek dari pemerintah untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan, dalam kurun empat bulan ke depan persoalan ini berpotensi  menciptakan krisis ekonomi.

Pernyataan tersebut dikemukakan pengamat ekonomi dari lembaga pemikir, EC-Think Indonesia, Aviliani, di Jakarta, Senin (2/12). "Apabila defisit current account tetap besar tanpa ada kebijakan jangka pendek, maka empat bulan ke depan kita akan memasuki krisis," kata Aviliani.

Menurut dia, kebijakan jangka pendek pemerintah untuk menekan defisit transaksi berjalan harus bersifat mandatory terkait pengembangan energi baru terbarukan. Dia mengatakan, masih memungkinkan bagi pemerintah untuk mengembangkan energi alternatif tersebut di sisa waktu empat bulan ke depan.

Selain itu, jelas Aviliani, implementasi kebijakan untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi hingga 50 persen bagi mobil pribadi juga menjadi solusi efektif. "Mobil pribadi juga bisa diminta untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi. Ini akan menjadi langkah efektif dan tidak perlu kebijakan lain yang membutuhkan waktu panjang," katanya.

Aviliani menjelaskan, sejauh ini impor minyak menjadi sumber utama pemicu defisit neraca transaksi berjalan, sehingga pemerintah harus mengutamakan penanganan kegiatan importasi ini. "Defisit current account merupakan persoalan utama yang menyebabkan buruknya perekonomian kita, termasuk juga pelemahan rupiah," ucap dia.





Akankah Bank Sentral Kembali Menaikkan BI Rate di Desember 2013?

Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya (BI Rate) menjadi 7,5% untuk menahan laju impor dan memperbaiki defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD). Namun saat ini CAD masih berada di angka 3,8% atau jauh dari target yang sebesar di bawah 3%.

Apakah bank sentral bakal menaikkan BI Rate lagi?

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengaku masih akan melihat perkembangan fundamental ekonomi. Terutama untuk inflasi dan CAD. Inflasi diperkirakan akan berada sekitar 9% dan CAD saat ini masih cukup tinggi pada kisaran 3,8%.

"2014 di bawah 3% PDB inginnya. Kalau trennya sesuai harapan, kebijakan moneter tidak perlu dilakukan lebih lanjut. Tapi ini semua tergantung data," ujarnya di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (25/11/2013)

Di samping itu, Ia juga berharap ada kebijakan penunjang di sektor riil. Terutama untuk menanggulangi impor yang masih tinggi. Seperti pada sektor minyak dan gas bumi, kemudian asuransi dan yang lainnya.

"Karena impor minyak harus ada kebijakan dieversifikan energi. Ada defisit di sektor asuransi yang dibayar ke luar negeri itu premi dibayar ke sana, jadi ada kebijakan penguatan perusahan reasuransi di dalam negeri," terangnya.

BI juga meminta pemerintah untuk membuat kebijakan yang dapat mendukung masuknya turis ke dalam negeri. Tujuannya adalah agar bertambahnya cadangan devisa negara yang beberapa waktu lalu turun drastis.

"Harus ada kebijakan untuk menarik turis ke dalam negeri, untuk ke Indonesia, karena itu akan menarik devisa, kalau turis masuk ke Indonesia itu bisa meningkat secara signifikan, maka defisit dari transaksi berjalan itu, akan turun. Kalau turis yang masuk ke Indonesia bisa seperti yang masuk ke Malaysia, dan Thailand itu akan lebih bagus," paparnya.

Ia mengakui, perbankan akan terkena dampak dari kenaikan suku bunga. Namun, BI akan tetap memperhatikan kesehatan perbankan. Bank pun menurut Mirza juga harus mendukung kebijakan BI dengan menurunkan pertumbuhan kredit.

"Makanya bank juga harus bisa mengendalikan kreditnya, kalau tetap genjot kredit di atas pendanaan dia bisa jadi masalah. Tidak mungkin BI sebagai otoritas moneter akan buat kebijakan yang merugikan bagi situasi perbankan dan ekonomi makro," pungkasnya.



IHSG :



BBNI :


CPIN :


WIKA :


LPCK :




Berikut kami lampirkan kumpulan gambar pola candlestick berikut istilah-istilahnya, semoga bermanfaat :