IHSG ditutup pada level4971.354, turun 97.274 points (-1.92%), dengan total value transaksi sebesar 10 trilyun dimana asing net sell sebesar 1.68 trilyun rupiah.
Dow 15254 +138.5 +0.92%
Nasdaq 3465 +9.5 +0.27%
S&P 500 1640 +9.7 +0.59%
FTSE 6525 -57.9 -0.88%
Dax 8285 -63.0 -0.75%
CAC40 3920 -27.9 -0.71%
VIX. 16.28 -0.02 -0.12%
USD Index 82.65 -0.72 -0.87%
(DXY)
Oil. 93.45 +1.48 +1.61%
Gold 1411.23 +23.4 +1.69%
IDR. 9805(source: yahoo finance)
Euro. 1.3072
TLKM 45.85 +0.65+1.44%Rp11239
BumiPlc 259.30 suspend+0.00%
EIDO. 34.05 +0.24 +0.71%
Timah. 21100 +275 +1.32%
Nickel. 15055 +365 +2.49%
CPO. 2399RM closed +0
Corn. 560.00 -7.25 -1.28%
SoybeanOil 48.66 +0.28 +0.58%
Wheat. 708.75 +3.25 +0.46%
DOC(24 May) 5200 +700 +15.56%
(DE/ls- 4-06-13)
Berikut Tabel Market Detailnya:
Sektor yang naik/turun:
40 Saham top value yang naik/turun:
Saham yang Asing Net Buy:
Saham yang Asing Net Sell:
Saham-saham kompas-100 yang naik/turun:
- Pembukaan awal Juni 2013, IHSG tujun tajam -1.9%, disertai oleh asing agresif net sell hingga 1.68 trilyun rupiah, dan volume yang tinggi yaitu 10 trilyun, sekalipun angka inflasi bulan Mei 2013 lebih baik dari perkiraan, namun tidak membuat IHSG membaik, bahkan lebih parah dari Regional dan Eropa, kecuali Nikkei yang turun diatas 3%.
- Saya lebih condong penurunan IHSG yang tajam ini diakibatkan oleh Pemerintah yang lambat mengambil keputusan menganai kenaikan BBM, apalagi hingga kini makin tidak menentu. Keterbatan ini bisa saja lembaga pemeringkat dunia mendown grade kembali peringkat hutang Indonesia.
- Seperti yang saya sering kemukakan, hati-hati apabila asing net sell cukup besar, dan hati-hati pula bila terjadi penurunan cukup dalam, so ini pertanda kurang bagus untuk kedepannya, karena arah IHSG saat ini mulai down trend.
- Namun bagi yang memiliki banyak saham, maka dianjurkan untuk mengurangi muatannya, tidak perlu panik, karena saat ini banyak saham yang sudah out of lower bolinger band, dan penutupan Dow yang hijau subuh ini, sehingga seharusnya membuka peluang IHSG untuk rebound hari ini.
- Namun sepanjang IHSG tidak bisa naik diatas MA20 atau berada di atas level 5100, maka not good for IHSG.
- Hari ini saya tidak menampilkan tabel entry, karena yang yang masuk kriteria ini sangat sedikit, dan umumnya kena signal sell.
- Kemarin hanya 1 sektor yang mampu berada di zona hijau, yaitu sektor infrastruktur, dikarenakan adanya saham CMNP yang malah mampu AR kanan, demikian juga saham TLKM dan PGAS mampu melawan arus.
- Biasanya saham property dan saham konstruksi yang biasanya mampu anomali dengan IHSG, kemarin ikut terseret turun, ari kita lihat market hari ini, apakah sektor property dan konstruksi mampu rebound paling awal?
- Apakah bulan Juni ini pertanda mulainya market bearish? Tentu saja tidak ada seorangpun bisa menjawabnya secara pasti, yang jelas lebih baik kurangi muatan dan lebih hati-hati lagi dalam bertrading, kondisi begini lebih mudah rugi daripada untung, namun buat yang bermain scalper tentu akan mudah untuk mengambil keuntung 1-2 points.
- Kesempatan turun seperti ini buat investor ada baiknya untuk tukar posisi portofolio, karena ketika saham-saham mulai pulih kembali, maka saham-saham yang masih up trend yang akan naik duluan.
- Banyak saham-saham yang sudah out of lower bolinger band, sehingga ada peluang IHSG hari ini untuk pull back/rebound, faktor pendukung lain adalah EIDO naik 0.71%.
IHSG :
Agenda :
04 Juni
-RUPSLB/T : JRPT, TFCO, DVLA, UNIC
-Cum Dev MREI RP 38
-Trade Balance
05 Juni
-Jth Tempo obligasi MYOR
-Cum Div ACES Rp10
-RUPSLB/T : INDO KORDSA, WAHANA PRONATURAL, MAIN (minta persetujuan PMT HMETD 169.500.000 saham baru ), RMBA, VIVA, SMRA,
-MBA
Mortgage Index, ADP Employment Change, Productivity-Rev. Unit Labor
Costs, Factory Orders, ISM Services, Crude Inventories, Fed's Beige Book
06 Juni
-Challenger Job Cuts, Initial Claims, Continuing Claims, Natural Gas Inventories
07 Juni
-RUPSLB/T :TOBA, YANAPRIMA HASTAPERSADA, CMPP, GRAHAMAS CITRAWISATA (GMCW), DYAN, STAR, BAPA,
-Nonfarm Payrolls, Nonfarm Private Payrolls, Unemployment Rate, Hourly Earnings, Average Workweek, Consumer Credit