Rabu, 29 Juli 2009

"PEDAGANG" dan "TRADER"

Saat blog ini dibuat DOW minus 0,49%, kondisi IHSG sulit untuk rally, mengingat IHSG dalam kondisi jenuh beli, kemarin Hangseng minus besar, beberapa penyebabnya adalah About Hangsheng & Shanghai banyak versi : 1. china nurunin harga bbm jadi china petrol nya tertekan, earnings reports nya juga nggak bagus, saham saham komoditi jadi turun 5%, 2. bank amerika mau tutup 10%cabangnya, 3. Bloomberg bilang harga saham China udah kelewat mahal, terutama untuk metal,, yang jelas harga saham pertambangan kemarin naik terlalu cepat, padahal minyak belum sampai ke 70 U$, harga minyak keburu koreksi kembali.
Sambil menanti timing yang tepat, saya mencoba menulis persamaan dan perbedaan "Pedagang" dengan "Trader", karena naluri pedagang sangat berpengaruh dalam trading.

PERBEDAAN :
PEDAGANG/PENGUSAHA :
1. Harus mengetahui dan mengerti bidang usaha sebelumnya.
2. Harus beli lahan tanah atau bangunan (minimal sewa lahan/toko).
3. Harus beli mesin (untuk yang mendirikan pabrik).
4. Harus beli bahan baku.
5. Harus punya karyawan.
6. Harus mempunyai perijinan.
7. Harus mempunyai pembukuan buat perhitungan perpajakan.
8. Harus cari customer/Pelanggan.
9. Harus berani kasih hutang (Jaman sekarang susah cari pelanggan cash).
10. Berapa nilai penyusutan mesin, biaya karyawan, dll.
11. Kalau Perusahaan tersebut tidak maju, berapa kerugiannya yang mencakup antara lain :
a. Toko/Pabrik dijual laku berapa?
b. Mesin mungkin hanya dihargai separo bahkan kurang.
c. Berapa bahan baku yang belum dipergunakan? Apakah boleh dikembalikan kepada distributor/penjualnya?
d. Berapa pesanggon yang harus dibayar kepada karyawan.
e. Berapa piutang yang tidak dapat tertagih? (Piutang lancar akan menjadi macet ketika pelanggan tidak dipasok lagi oleh kita).
f. Terakhir kita masih dikejar-kejar pajak, karena kewajiban pajak tetap harus kita bereskan terlebih dahulu.

TRADER :
1. Sebagai Trader jelas harus mengerti cara trading yang baik.
2. Tidak perlu membeli lahan tanah, bangunan, mesin, karyawan, perijinan, pembukuan, karyawan.
3. Tidak perlu mencari pelanggan, tidak ada saham yang dihutangkan. He3x
4. Tidak ada biaya penyusutan.
5. Kalau kita kaya dari keuntungan saham, tidak perlu pusing membayar pajak lagi, karena sudah pajak sudah dipungut final oleh Sekuritas, kecuali kalau kita dapat deviden (masih perlu diperhitungkan lagi di SPT PPh).
6. Kalau kita selalu menderita kerugian terus, kita batasi misal 20% dari modal, uang 80% kembali, tanpa harus kerugian lahan, mesin, bayar pesangon, dan tidak ada piutang, dan terakhir kita tidak akan dikejar-kejar oleh Pajak.

Oleh karena itu kalau kita menempatkan diri sebagai “TRADER”, alangkah bijaksananya kalau kita harus menyadari bahwa yang kita lakoni adalah berurusan dengan uang, maka :
1. Sebelum kita menguasai betul ilmunya, pergunakan sebagian kecil uang anda tersebut untuk trading (belajar trading), misal kita punyai uang 100 juta, trading dulu aja 5jt s/d 10 jt.
2. Sekalipun kita telah menguasai ilmu FA (Fundamental analis) dan TA (Tehnikal Analis), resiko kerugian selalu ada, tidak mungkin bisa 100% untung terus, oleh karena itu selalu siapkan trading plan anda, sebelum masuk membeli, berapa target jual saham anda? dan apabila market berbalik arah, diharga berapa anda harus Cut Loss.
3. Dalam menggunakan uang anda, berapakah uang anda yang anda merasa nyaman dibelikan saham tersebut? Ini sangat penting karena ketika beli 10 lot hati bisa tenang, begitu beli 1000lot walaupun bisa cuan, hati sudah tidak tenang lagi. Ha3x, begitu hati tidak nyaman, maka begitu cepat kita cut loss, padahal still profit. oleh karena itu factor psikis yang lebih banyak berpengaruh akan kerugian trader dibandingkan FA dan TA.
4. Tentukan time frame anda, apakah anda pemain daily trader, swing trader, dlsb.
5. Jangan terlalu banyak acak pilih saham, kalau kita ambil beberapa saham berfundamental bagus, seperti Astra grup, Perbankan BBCA, BBRI, BMRI, Pertambangan dan Perkebunan, itu aja udah cukup repot untuk menguasai alunan gerakan saham tersebut, dan cukup cuan dari saham tersebut.
(Lihat’lah PENGUSAHA/PEDAGANG yang berhasil adalah Pengusaha yang rajin dan konsentrasi dalam 1 bidang usaha saja, bahkan perusahaannya telah turun temurun sejak kakek’nya ke bapak’nya, ke anak’nya, ke cucu’nya). Ha3x.

PERSAMAAN :
- Baik Pedagang dan Trader harus menguasai bidangnya.
- Harus konsen dalam bidangnya, oleh karena itu trader jangan terlalu banyak memilih dan berpindah2 saham, seperti disebut di atas. (Lebih mudah menangkap 1-2 ekor ikan di aquarium dibandingkan menangkap 5-10 ekor ikan sekaligus).
- Feeling pedagang sangat bisa dipakai oleh Trader, contohnya ilmu candle stick malahan dibuat oleh seorang pedagang beras di Jepang pada tahun 1800an.

So kedepannya saya mungkin akan lebih banyak bolak balik membahas beberapa saham saja, agar pembaca bisa memakluminya kenapa yang dibahas kok saham itu-itu saja, padahal "keuntungan" itu selalu timbul ketika terjadinya perubahan harga.
Misalnya bagi yang membeli INCO tadi diharga 4075 tentu bisa menjual lagi di harga 4150 dalam beberapa menit saja.

Stock pick to days, saya hanya memilih satu saham saja SMGR, peluangnya besar, karena harga saham ini masih belum setinggi INTP, dimana INTP sudah tembus harga 9150. So keluar ilmu pedagang kali ini, ha3x. Fundamental SMGR juga tidak kalah oleh INTP.

SMGR :

BERITA :
ML merevisi Target Price BUMI dari Rp. 500 menjadi Rp. 4.000,- (kejutan besar, karena beberapa sekuritas asing dulu bikin TP BUMI rata2 sekitar 500, sekarang rame2 merevisi TP BUMI menjadi 3500-4000.
Rupanya Asing mengikuti hukum saham BUMI yaitu "saham yang dicinta dan dibenci oleh sejuta umat" (padahal trader kita belum sejuta orang lho...) wakakakaakkkkk....

Sekedar Tip : Mending untung sedikit, daripada kena rugi gede.. so hit & run dulu aja. Jangan terlalu dipaksakan untuk trading, buat para broker harap juga bisa mengerti kondisi. he3x. (My broker sih udah mengerti semua lho...) ha3x.. So mau pakai my broker? wakakakakkkkkk.......